Assalamu'alaikum Wr.Wb
Halo... Teman-teman, Apa kabar kalian? baik-baik kan? Enggak kurang suatu apapun kan? Alhamdulilah kalo gitu. oh yaa.. aku disini mau bahas tentang materi biologi kelas 11 IPA kurikulum 2006 atau KTSP.
yuk langsung aja Cek it Dot.....
BAB 1 : SEL
A. Sel sebagai Unit
Terkecil Kehidupan
Sel merupakan
unit terkecil makhluk hidup, berarti di dalam sel terdapat bagian-bagian yang berperan
dalam melakukan aktivitas hidup sel. Coba pahamilah kalimat tersebut! Unit
berarti bagian terkecil dari sesuatu yang dapat berdiri sendiri. Seperti halnya
keluarga merupakan unit sosial yang paling kecil dalam kelompok hidup di masyarakat.
Keluarga-keluarga akan membentuk desa. Begitu pula sel. Jutaan sel yang
berukuran kecil menyusun tubuh makhluk hidup. Pengetahuan tentang sel telah
dimulai sejak abad ke-17 di mana pada waktu itu Robert Hooke (1635-1703) dari
Inggris seorang pedagang kaca berhasil membuat sebuah alat yang dapat digunakan
untuk mengamati benda-benda yang sangat
kecil. Alat itu
kemudian dikenal dengan nama mikroskop. Dengan mikroskop itu Robert Hooke dapat melihat bagian-bagian dari irisan kulit kayu yang mati dan sangat kecil. Hasil pengamatan itu berupa petak-petak segi empat yang di tengahnya kosong. Benda tersebut disebut sel yang berarti petak atau ruang kecil (Harliyono, 1999 : 21). Pada tahun 1838 - 1939, dua orang ahli fisiologi Jerman, Theodor Schwann dan Matthias Jakob Schleiden, masing-masing bekerja secara sendiri-sendiri, mengajukan suatu teori sel yang baru dan revolusioner. Mereka menganggap bahwa makhluk hidup, dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks, hampir sepenuhnya tersusun dari sel dan bahwa sel-sel ini memainkan peranan penting dalam semua kegiatan hidup.

Kemudian, diketahui tidak hanya
tubuh hewan dan tumbuh-tumbuhan yang lebih tinggi yang terdiri dari banyak sel,
tetapi juga bahwa tiap-tiap makhluk hidup berasal dari perkembangan satu sel
tunggal. Ukuran dan Bentuk Sel . Sel mempunyai ukuran dan bentuk yang
bervariasi. Umumnya ukuran sel adalah mikroskopis. Telur ayam atau telur burung
adalah sebuah sel di mana yang disebut sel adalah vitellusnya. Jika
diperhatikan ini adalah ukuran sel yang sangat besar, itulah sebabnya, ukuran
rata-rata dari sel sangat sukar ditentukan. Sesuai dengan fungsinya maka bentuk
sel itu menunjukkan variasi yang bermacam-macam. Pada umumnya bentuk sel pada
tumbuhan adalah segi empat memanjang atau segi enam, misalnya sel-sel
epidermis, sel-sel parenkim. Di samping itu pada bagian kayu sel-selnya berbentuk
serabut (sklerenkim) dan bulat (kolenkim). Bentuk sel pada hewan dan manusia
juga bermacam-macam, terutama sel-sel jaringan kulit tepi, kita kenal antara
lain:
1. Selapis sel bulat pipih disebut
sel squamosa simplek.
2. Sel bulat pipih berlapis disebut
squamosa komplek.
3. Sel berbentuk kubus disebut
kuboid.
4. Sel berbentuk segi empat disebut
kolumner.
B. Perbedaan Struktur Sel Tumbuhan
dan Hewan

sel hewan

sel tumbuhan

C. Membran Plasma dan Organel
Secara struktural
maupun fungsional sel terdiri atas: membran plasma,
sitoplasma,
nukleus, dan organel-organel lain.
1. Membran Plasma
Membran plasma
merupakan suatu
selaput yang membungkus suatu massa protoplasma. Sedangkan protoplasma yang
mengelilingi nucleus disebut sitoplasma. Komponen penyusun dasar protoplasma
adalah air
(H2O) yang
jumlahnya berkisar antara 70 - 90 % dari berat individu, terdapatnya dalam bentuk
bebas atau terikat. (Bambang H, 1988 : 26)
unsur C, H, O
dan N merupakan bagian yang terbesar
di dalam protoplasma. Ketiga unsur C, H dan O merupakan unsur pembentuk senyawa
kimia yang bermacam-macam dengan ukuran molekul yang besar. Di dalam
protoplasma unsur-unsur ada yang berupa unsur anorganik. Dalam protoplasma
unsur anorganik dalam bentuk sebagai berikut:
1. Dalam bentuk garam, misalnya:
natrium klorida (NaCl), kalium nitrat(KNO3), kalsium sulfat (CaSO4).
2. Dalam bentuk asam, misalnya: asam
klorida (HCl), asam nitrat(HNO3), asam karbonat (H2CO3).
3. Dalam bentuk basa, misalnya:
natrium hidroksida (NaOH), kalium hidroksida (KOH).
Senyawa organik di dalam protoplasma
tersusun oleh unsur C, H, dan O.
Senyawa organik terdiri dari:
karbohidrat, lemak dan protein yang
merupakan sumber energi di dalam
protoplasma.
2. Organela-Organela Sel
a. Retikulum Endoplasma (RE)
1) Merupakan organel yang terletak
di dalam sitoplasma.
2) Fungsinya selain sebagai tempat
perlekatan ribosom, juga berfungsi
memperkaya senyawa protein hasil
sintesis ribosom yang melekat di
permukaan membrannya serta transpor
zat dalam sel.
b. Ribosom
1) Selain menempel pada RE, ribosom
juga terletak di dalam sitoplasma.
2) Ribosom adalah massa
berbutir-butir yang berhubungan dengan RE.
3) Ribosom mengandung ARN.
4) Fungsi ribosom sebagai tempat
sintesis protein.
c. Mitokondria
1) Mitokondria adalah
struktur-struktur kecil yang tersusun dari pro-
tein dan lipida yang membentuk suatu
gel yang stabil dan keras.
2) Mitokondria berbentuk lonjong
dengan dua lapis membran, di mana
membran dalam membentuk lipatan.
3) Fungsinya sebagai penghasil
energi karena terlibat dalam proses
respirasi sel.
d. Badan Golgi
1) Badan golgi terdiri dari suatu
jaringan tak teratur dari benda-benda
seperti batang, bulat, atau
berbutir-butir pada sel-sel hewan, yang
sering terpusat di sekitar nukleus.
2) Badan golgi banyak terdapat pada
sel-sel kelenjar dan saraf, tetapi
hanya sedikit pada sel-sel otot.
3) Fungsi badan golgi untuk ekskresi
sel, pembentukan dinding sel, dan
pembentukan lisosom.
e. Nukleus
1) Merupakan suatu struktur relatif
besar yang berbentuk bulat, bulat
telur, atau tak teratur dan
dikelilingi oleh sitoplasma sel.
2) Memiliki bagian-bagian penting,
yaitu:
a) Membran inti (karioteka), sebagai
pembungkus sekaligus
pelindung inti.
b) Nukleoplasma, merupakan cairan
inti berbentuk sel, kaya
substansi kimia seperti ion-ion,
protein, enzim, nukleotida, dan
benang-benang kromatin.
c) Yang bertindak sebagai
organisator inti dan banyak mengandung
salinan gen-gen yang memberikan kode
RNA ribosom.
f. Lisosom
Lisosom adalah benda seperti vakuola
yang mensekresikan enzim-
enzim untuk mencernakan bahan
makanan demikian juga pada kematian
sebuah sel, lisosom melepaskan
zat-zat yang menghancurkan “Bangkai”
sel ini.
1) Lisosom berbentuk bulat dan
berisi enzim hidrolitik atau lisozim.
2) Fungsi sebagai organ pencerna
intraseluler.
g. Sentrosom
1) Sentrosom adalah suatu daerah
yang agak padat di dalam
protoplasma, terletak di dekat inti
sel.
2) Di bagian tengah sentrosom
terdapat dua buah benda kecil seperti
titik, berbentuk tongkat, atau
benda-benda seperti huruf V yang
disebut sentriol.
3) Fungsi memegang peranan penting
dalam pembelahan sel.
h. Plastida
1) Plastida merupakan benda-benda
dengan bermacam-macam bentuk
yang ditemukan di dalam sel-sel
tumbuh-tumbuhan tersusun dari
lipida dan protein.
2) Plastida mensintesis lemak,
protein dan pati.
3) Macam-macam plastida:
a) Kloroplas, plastida yang mengandung
klorofil, pigmen karotenoid,
dan pigmen fotosintesis lainnya.
b) Kromoplas, plastida yang
memberikan aneka ragam warna non
fotosintesis, misalnya pigmen merah,
kuning, dan sebagainya.
c) Leukoplas, plastida tak berwarna
atau berwarna putih.
Umumnya terdapat pada organ tumbuhan
yang tidak kena sinar
matahari, khususnya pada organ
penyimpanan cadangan
makanan, seperti pada akar, biji dan
daun muda.
Berdasarkan fungsinya leukoplas
dapat dibedakan menjadi:
(1) Amiloplas, yaitu leukoplas yang
berfungsi membentuk dan
menyimpan amilum.
(2) Elaioplas, yaitu leukoplas yang
berfungsi untuk membentuk
dan menyimpan lemak.
i. Mikrotubulus
1) Mikrotubulus adalah pipa-pipa
yang panjang dan halus yang telah
ditemukan pada berbagai jenis sel,
baik tumbuh-tumbuhan maupun
hewan.
2) Mikrotubulus terdiri dari
protein.
3) Fungsi, untuk mempertahankan
bentuk sel hewan dan mengarahkan
gerakan komponen-komponen sel,
selain itu juga membantu dalam
pembelahan sel mitosis.
j. Vakuola
1) Vakuola lebih sering ditemukan
dalam sel tumbuh-tumbuhan
daripada dalam sel hewan,
masing-masing dipisahkan dari sitoplasma
oleh sebuah selaput, yang agak mirip
dengan membran plasma.
2) Vakuola berisi air yaitu getah
sel yang mengandung makanan, sekresi
sel, dan zat-zat buangan.
k. Dinding sel
1) Dinding sel merupakan struktur
tebal yang terletak di bagian terluas
dari sel. Hanya dijumpai pada sel
tumbuhan.
2) Fungsi sebagai pelindung berbagai
komponen di dalam sel sekaligus
sebagai pemberi bentuk sel.
C. Mekanisme Transpor pada Membran
Gerakan zat melalui membran
dibedakan menjadi dua macam, yaitu gerakan pasif yang tidak menggunakan energi
dan gerakan aktif yang memerlukan energi, yang termasuk gerakan pasif adalah
difusi dan osmosis, sedang yang termasuk gerakan aktif adalah transpor aktif, endositosis,
dan eksositosis.
1. Difusi
Di dalam sel terjadi peristiwa
perpindahan molekul zat dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang
berkonsentrasi lebih rendah untuk mencapai kesamaan konsentrasi. Peristiwa
tersebut dinamakan difusi. Ditingkat sel, difusi bermacam bahan, termasuk air
terjadi terus menerus dan di mana-mana. (Frank B. Salisbury & Cleon W.
Ross, 1995 : 32).
2. Osmosis
Selain difusi di dalam sel juga
terjadi osmosis, yaitu perpindahan melekul air melalui selaput semipermiabel
dari larutan yang hipotonis (kepekatan rendah) ke larutan hipertonis (kepekatan
tinggi).
3. Transpor Aktif
Perpindahan zat melalui membrane selektif
permiabel dari tempat yang konsentrasi zatnya rendah ke tempat yang konsentrasi
zatnya tinggi menggunakan energi (ATP) dan enzim pengangkut (protein carier) dinamakan
transpor aktif. Transpor aktif melawan gradien konsentrasi suatu zat. Contohnya
pompa Na+,
K+.
Senyawa yang berupa karbohidrat agar dapat diserap harus dipecah atau disederhanakan
dahulu menjadi monosakarida, seperti fruktosa, glukosa dan galaktosa.
Senyawa-senyawa tersebut masih bersifat pasif sehingga sukar diserap oleh sel.
Untuk itu harus diaktifkan lebih dahulu dengan menggunakan energi yang
tersimpan didalam sel berupa energy kimia yangdisebut ATP (Adenosin Tri Phospat).
Untuk membebaskan energi ATP
diperlukan enzim tertentu sehingga terbatas energinya berupa 1 mol phospat
sehingga sisanya berupa ADP (Adenosin Diphospat). Peristiwa inilah yang disebut
transpor aktif.
4. Endositosis dan Eksositosis
Endositosis dan eksositosis dapat
terjadi pada organisme bersel satu
seperti Amoeba Dan Paramaecium dan
sel-sel tertentu dari tubuh Vertebrata misalnya sel darah putih. Karena bersel
satu itulah zat-zat padat atau tetes-tetes cairan dimasukkan dan dikeluarkan
melalui membran sel. Proses memasukkan zat-zat padat atau tetes-tetes cairan
melalui membran sel disebut dengan endositosis sedangkan proses mengeluarkan
zat-zat padat atau tetes-tetes cairan melalui membran sel disebut eksositosis.
BAB 2 : HISTOLOGI TUMBUHAN
A. Jaringan Tumbuhan
Pada organisme bersel banyak,
sel-sel berkelompok untuk membentuk jaringan, yang berfungsi menjalankan
tugas-tugas khusus tertentu. Gabus yang menyusun kulit kayu dan akar
tumbuh-tumbuhan yang banyak batang kayunya adalah sebuah jaringan. Ia
melindungi lapisan dalam terhadap cedera dan ia menghalangi penguapan yang
berlebihan. Jaringan tumbuhan dibedakan menjadi 2, yaitu: jaringan meristem dan
jaringan permanen.
1. Jaringan Meristem
Pada tumbuhan terdapat jaringan yang
selalu membelah, jaringan tersebut disebut sebagai jaringan meristem.
Berdasarkan cara terbentuknya,
jaringan meristem dibedakan menjadi 3,
yaitu:
a. Promeristem, sudah ada waktu
tumbuhan dalam masa embrional.
b. Meristem primer, masih bersifat
membelah diri, terdapat pada tumbuhan dewasa di ujung batang, ujung akar,
kuncup.
c. Meristem sekunder, berasal dari
meristem primer.
Menurut letaknya meristem dibedakan
menjadi:
a. Meristem apikal.
b. Meristem lateral, yaitu kambium
vaskuler dan felogen.
c. Meristem interkalar, yaitu pada
ruas tumbuhan monokotil.
2. Jaringan Permanen
Sel-sel meristem, baik primer maupun
sekunder akan berdiferensiasi menjadi jaringan permanen. Jaringan permanen
tidak tumbuh dan memperbanyak diri lagi.
Menurut fungsinya jaringan permanen
dibagi menjadi:
a. Jaringan epidermis (jaringan
pelindung)
Jaringan terluar yang menutupi
seluruh permukaan tubuh tumbuhan, seperti akar, batang, daun, bunga, buah, dan
biji dinamakan jaringan epidermis.
Ciri-ciri epidermis:
Bentuk sel seperti balok, biasanya
terdiri dari satu lapisan terletak pada lapisan paling luar, tidak berklorofil
kecuali pada sel penjaga (guard cell) stomata.
Fungsi epidermis yaitu untuk
melindungi jaringan lainnya.
b. Jaringan parenkim (jaringan
dasar)
Jaringan parenkim merupakan jaringan
yang terbentuk dari meristem
dasar.
Ciri-ciri parenkim:
Susunan sel tidak rapat, tidak selalu berkloroplas, terdiri dari sel-sel hidup,banyak vakuola, ukuran sel besar,
dinding sel tipis, banyak rongga-ronggaantarsel.
Menurut fungsinya, jaringan parenkim
dibedakan menjadi:
1) Parenkim fotosintesis, yaitu
parenkim palisade (jaringan tiang) dan
parenkim bunga karang (jaringan
spons).
2) Parenkim penyimpan bahan makanan.
3) Parenkim penyimpan air.
4) Parenkim penyimpan udara.
5) Parenkim transportasi.
Menurut bentuknya, jaringan parenkim
dibedakan menjadi:
1) Parenkim palisade, bentuk
memanjang, tegak.
2) Parenkim bunga karang, bentuk
seperti bunga karang.
3) Parenkim bintang, bentuk seperti
bintang dengan ujung saling
berhubungan.
4) Parenkim lipatan, dinding sel
melipat ke dalam.
c. Jaringan penyokong (jaringan
penunjang)
Untuk penunjang tanaman agar dapat
berdiri dengan kokoh dan kuat,
di dalam tumbuhan terdapat jaringan
yang disebut jaringan penyokong.
Jaringan penyokong terdiri dari:
1) Jaringan kolenkim
Merupakan jaringan yang dindingnya
mengalami penebalan dari
selulosa dan pektin terutama di
bagian sudut-sudutnya.
Banyak terdapat pada tumbuhan yang
masih muda, yang belum
berkayu, merupakan sel hidup.
2) Jaringan sklerenkim
Merupakan jaringan yang sel-selnya
mengalami penebalan dari lignin
(zat kayu), sel-selnya sudah mati.
Menurut bentuknya, sklerenkim
dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
a) Skelereid (sel batu): selnya
mati, bentuk bulat, dan berdinding keras
sehingga tahan tekanan.
Contoh : sel-sel tempurung kenari
dan tempurung kelapa
b) Serabut-serabut sklerenkim
(serat): selnya dengan bentuk panjang,
umumnya terdapat pada permukaan
batang
d. Jaringan pengangkut
Untuk mengangkut hasil fotosintesis
dari daun ke seluruh bagian
tumbuhan serta mengangkut air dan
garam-garam mineral dari akar ke
daun, tumbuhan menggunakan jaringan
pengangkut.
Jaringan pengangkut terdiri dari:
1) Xilem (pembuluh kayu)
Xilem disusun oleh trakeid, trakea,
pembuluh xilem (pembuluh kayu),parenkim kayu, dan sklerenkim kayu
(serabut kayu). Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral dan
dari dalam tanah menuju ke daun
2) Floem (pembuluh tapis)
Floem disusun oleh sel ayakan atau
tapis, pembuluh tapis, sel pengiring,sel parenkim kulit kayu, dan serabut
kulit kayu (sel sklerenkim). Floem berfungsi untuk mengangkut zat-zat hasil fotosintesis ke seluruh
bagian tubuh. Xilem dan floem bersatu membentuk
suatu ikatan pembuluh angkut.
Macam-macam ikatan pembuluh angkut.
1) Ikatan pembuluh kolateral, xilem
dan floem yang letaknya bersebelahan di dalam suatu
jari-jari (xilem di sebelah dalam dan floem di sebelah luar).
a) Kolateral terbuka, antara xilem
dan floem terdapat kambium. Misalnya pada batang tumbuhan
dikotil.
b) Kolateral tertutup, antara xilem
dan floem tidak terdapat kambium. Misalnya pada batang
tumbuhan monokotil.
2) Ikatan pembuluh bikolateral,
xilem diapit floem, terletak pada radius yang sama.
3) Ikatan pembuluh radial, xilem dan
floem letaknya bersebelahan, tetapi tidak berada di dalam jari-jari yang
sama, misalnya pada akar.
4) Ikatan pembuluh konsentris, xilem
dan floem berbentuk cincin silindris.
a) Amfikribal, letak xilem di tengah
dan dikelilingi floem.
b) Amfivasal, letak floem di tengah
dan dikelilingi xilem.

B. Organ Tumbuhan
Organ pada tumbuhan terdiri dari
akar, batang, daun, bunga dan
buah termasuk biji.
1. Akar
a. Fungsi akar
Fungsi akar, yaitu:
1) Menyerap air dan hara tanah.
2) Memperkokoh berdirinya batang.
3) Menyimpan cadangan makanan.
4) Alat perkembangbiakan vegetatif.
5) Tempat melekatkan tubuh tumbuhan
pada tanah atau substrat
tempatnya.
b. Sistem perakaran
Sistem perakaran pada tanaman ada 3,
yaitu:
1) Sistem perakaran tunggang,
terdiri atas sebuah akar besar dengan beberapa cabang dan ranting akar. Akar
berasal dari perkembangan akar primer biji yang berkecambah. Perakaran tunggang
terdapat pada tumbuhan dikotil.
2) Sistem perakaran serabut, terdiri
atas sejumlah akar kecil, ramping yang ke semuanya memiliki ukuran sama. Sistem
perakaran serabut terbentuk pada waktu akar primer membentuk cabang sebanyak-banyaknya,
cabang tidak menjadi besar, dan akar primer selanjutnya mengecil, tipe
perakaran serabut terdapat pada akar tanaman monokotil.
3) Sistem perakaran adventif,
merupakan akar yang tumbuh dari setiap bagian tubuh tanaman dan bukan akar
primer. Misalnya akar yang keluar dari umbi batang, akar yang keluar dari
batang (cangkokan).
c. Struktur akar
Struktur akar dari luar ke dalam
adalah sebagai berikut:
1) Epidermis
Terdiri atas selapis sel dan
tersusun rapat tanpa rongga antarsel. Sel epidermis berdinding tipis. Sel-sel
epidermis yang dekat ujung akar mempunyai beberapa bulu akar untuk memperluas
bidang penyerapan. Epidermis berfungsi sebagai pelindung dan penerus air ke
bagian dalam akar.
2) Korteks
Terdiri atas beberapa lapis sel
berdinding tipis dan tidak banyak ruang antarsel yang berguna untuk pertukaran
zat, juga sebagai tempat cadangan makanan.
3) Endodermis
Terdiri atas selapis sel, kebanyakan
sel-selnya berdinding tebal dengan berlapiskan zat gabus. Endodermis mengatur
masuk keluarnya bahan ke dan dari akar.
4) Stele (silinder pusat)
Terdiri dari perisikel, xilem, dan
floem. Stele terletak di sebelah dalam endodermis. Pada akar monokotil antara
xilem dan floem tidak terdapat kambium, sedangkan pada akar dikotil antara
xilem dan floem terdapat kambium, letak xilem dan floem berselang-seling
menurut arah jari-jari. Lapisan paling tepi dari silinder pusat disebut Perisikel
atau perikambium
.
2. Batang
a. Fungsi batang
Fungsi batang, yaitu:
1) Alat transportasi zat makanan
dari akar ke daun, dan hasil asimilasi dari daun ke seluruh bagian tumbuhan
2) Alat perkembangbiakan vegetatif
3) Menyimpan cadangan makanan
4) Tempat tumbuhnya daun, cabang dan
bunga
b. Struktur batang
Struktur batang dari luar ke dalam
sebagai berikut:
1) Epidermis
Terdiri atas selapis sel yang
tersusun rapat dan tidak mempunyai ruang antarsel. Epidermis yang terdapat di
atas permukaan sering dilapisi kutikula.
Jika pada batang terjadi pertumbuhan
sekunder, epidermis akan pecah
dan terbentuk lapisan gabus yang
sering kali juga pecah sehingga
membentuk lentisel.
2) Korteks
Sel-selnya tidak tersusun rapat
sehingga banyak ruang antarsel yang
penting untuk pertukaran gas.
3) Endodermis
Tersusun atas selapis sel yang
mempunyai bentuk khas. Pada
Angiospermae sel-sel endodermis
mengandung banyak tepung yang
sering disebut sebagai sarung
tepung.
4) Stele (silinder pusat)
Di dalam stele terdapat jaringan
partikel empulur, dan pembuluh
angkut
3.Daun
a. Fungsi daun
Fungsi daun, yaitu:
1) Tempat berlangsungnya
fotosintesis
2) Tempat menyimpan bahan makanan
3) Pada tumbuhan tertentu sebagai
alat perkembangan vegetatif
4) Alat evaporasi (penguapan)
5) Respirasi (melalui stomata)
6) Menyerap energi cahaya matahari
b. Struktur daun
Struktur anatomi daun adalah sebagai
berikut:
1) Epidermis
Epidermis daun tertutup oleh lapisan
kutikula yang berfungsi untuk
mencegah terjadinya penguapan yang
terlalu besar.
Pada epidermis terdapat stomata atau
mulut daun yang berfungsi
untuk melaksanakan fungsi pertukaran
gas.
2) Mesofil
Mesofil terdiri atas jaringan
palisade yang mempunyai banyak
kloroplas dan jaringan bunga karang.
3) Ikatan pembuluh
Ikatan pembuluh daun membentuk
tulang daun. Tulang daun terdiri
atas xilem dan floem. Ikatan
pembuluh akan berakhir di ujung daun
berupa celah kecil yang disebut
hidatoda.
4. Bunga
a. Fungsi bunga
Fungsi bunga, yaitu:
Sebagai alat pembentuk sel kelamin.

b. Pembagian bunga
Bunga dapat dibagi menjadi:
1) Bunga lengkap
adalah bunga yang memiliki perhiasan
bunga dan alat
pembiak.
a) Perhiasan bunga, terdiri dari :
Periantum yang terdiri dari: calyx
(kelopak bunga), corolla
(mahkota bunga). Perigonium yaitu
bunga yang memiliki calyx
dan corolla dengan warna yang sama.
b) Alat pembiak, terdiri dari:
(1) Pistilum (putik) alat pembiak
betina, karena membentuk
ovum.
(2) Stamen (benang sari) alat
pembiak jantan, karena
menghasilkan sperma.
2) Bunga tidak lengkap
adalah bunga yang tidak mempunyai
perhiasan
bunga atau alat pembiak, dapat
dibedakan menjadi:
a) Bunga telanjang yaitu bunga yang
tidak memiliki perhiasan
bunga.
b) Bunga mandul yaitu bunga yang
tidak mempunyai alat pembiak.
Berdasarkan kelengkapan alat
pembiak, bunga dibagi menjadi:
1) Bunga biseksualis:
bunga hermafrodit/bunga sempurna:
bunga yang
mempunyai benang sari dan putik.
2) Bunga uniseksualis:
bunga yang mempunyai benang sari
saja atau
mempunyai putik saja.
Dibagi menjadi:
a) Berumah satu (monoesius) bunga
jantan dan bunga betina
terdapat pada satu tumbuhan.
b) Berumah dua (dioesius) bunga
jantan dan bunga betina tidak
terdapat dalam satu tumbuhan.
3) Bunga jantan:
bunga yang hanya mempunyai benang
sari saja.
4) Bunga betina:
bunga yang hanya mempunyai putik
saja.
5. Buah
Melekatnya serbuk sari di atas
kepala putik => penyerbukan => pembuahan => bakal buah dan biji
berkembang menjadi buah.
Biji yang mengandung embrio/lembaga
berfungsi sebagai alat
perkembangbiakan bagi tumbuhan.
Macam-macam buah adalah:
a. Buah tunggal: buah yang dibentuk
oleh hanya satu bakal buah, contoh:
buah mangga dan pepaya.
b. Buah agregat: buah yang dibentuk
oleh banyak bakal buah dari satu
bunga, contoh: buah murbai.
c. Buah majemuk (buah berganda):
buah yang dibentuk oleh banyak
bakal buah dari banyak bunga,
contoh: buah nanas, nangka dan
keluwih.
C.Teknologi Kultur Jaringan
1. Sifat Totipotensi pada Tumbuhan
Sel tumbuhan mempunyai kemampuan
untuk tumbuh menjadi
tanaman yang sempurna bila diletakkan
dalam lingkungan yang sesuai.
Kemampuan semacam itu dinamakan
totipotensi. Totipotensi
dikembangkan sebagai dasar dalam
pengembangan tumbuhan secara
invitro atau kultur jaringan.
Menurut Suryowinoto (1991) kultur
berarti budidaya dan jaringan
adalah sekelompok sel yang mempunyai
bentuk dan fungsi yang sama
karena itu kultur jaringan berarti
membudidayakan suatu jaringan
tanaman menjadi tanaman baru yang
mempunyai sifat seperti induknya.
Sedangkan budidaya tanaman yang
dilaksanakan dalam suatu wadah
(kontainer) atau botol-botol dengan
media khusus dan alat-alat serba steril
dinamakan invitro.
Tanaman-tanaman yang direkayasa
reproduksi melalui kultur
jaringan umumnya tanaman yang
memiliki nilai ekonomi tinggi seperti
anggrek, tembakau, karet, cokelat
dan kopi.
2. Beberapa Teknik Kultur Jaringan
a.Meristem culture, budidaya
jaringan dengan menggunakan eksplan dari jaringan muda atau meristem.
b.Pollen culture/anther culture,
menggunakan eksplan dari pollen atau benang sari.
c. Protoplas culture, menggunakan
eksplan dari protoplas.
d.Chloroplas culture, menggunakan
kloroplas untuk keperluan fusi protoplas.
e.Somatic cross (bilangan
protoplas/fusi protoplas), menyilangkan dua macam rotoplas, kemudian
dibudidayakan hingga menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat baru.
3. Manfaat Teknik Kultur Jaringan
Beberapa manfaat teknik kultur
jaringan adalah sebagai berikut:
a. Untuk menghasilkan tanaman baru
dalam jumlah besar dalam waktu
singkat dengan sifat dan kualitas
sama dengan induknya.
b. Mendapatkan tanaman yang bebas
dari virus dan penyakit.
c. Menciptakan varietas baru, yaitu
dengan cara menggabungkan
plasma dari sel-sel yang berbeda
dalam satu spesies lalu
menumbuhkannya melalui kultur
jaringan.
d. Melestarikan jenis tanaman yang
hampir punah.
e. Mempertahankan keaslian
sifat-sifat tanaman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar